“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak
mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen)
melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera
mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat
kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”
Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak
berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah
nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)
Keempat: Do’a adalah sebab kuat dan semakin mendapatkan pertolongan menghadapi musuh.
Kelima: Do’a
merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang pada Allah baik
dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Do’a seorang
manusia kepada Rabbnya menunjukkan bahwa ia yakini Allah itu ada dan
Allah itu Maha Ghoni (Maha Mencukupi), Maha Melihat, Maha Mulia, Maha
Pengasih, Maha Mampu, Rabb yang berhak diibadahi semata tidak pada
selainnya.
Keenam: Do’a
menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada Allah Ta’ala.
Karena seorang yang berdo’a ketika berdo’a, ia berarti meminta tolong
pada Allah. Ia pun berarti menyerahkan urusannya kepada Allah semata
tidak pada selain-Nya.
Ketujuh: Do’a adalah sebagai peredam murka Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya.” (HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Semoga faedah ilmu ini memberikan kita motivasi untuk terus berdo’a
dan banyak memohon pada Allah. Setiap do’a pasti bermanfaat. Setiap do’a
pasti akan diberi yang terbaik oleh Allah menurut-Nya. Jadi jangan
putus untuk terus memohon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar